Ashanty dan Keluarga, Hadiri HUT Bengkulu, Jadi Duta serta Bahas Nama IAIN Curup

-
Ashanty  dipangku nenek Sutimah Sidik & Prof. Dr. KH. Abdullah Sidik, SH memangku kakak Ashanty (foto phost grid. ID) 

Ashanty merupakan keturunan bangsawan baik dari kakek maupun nenek buyutnya. 

bengkuluado.blogspot.com- Ashanty istri Anang Hermansyah cucu kandung dari tokoh nasional Prof. Dr. KH. Abdullah Siddik, SH, pejuang kemerdekaan Republik Indonesia (RI), salah satu diplomat ulung dimiliki Indonesia dimasa itu.

Dalam waktu dekat ini, direncanakan selama 4 hari 17-20 November 2022, bersama keluaga besarnya akan datang ke Provinsi Bengkulu.

Ada beberapa agenda yang akan dilakukannya. Selain berziarah ke makam leluhurnya di Talang Rimbo Baru Kabupaten Rejang Lebong. 

Nantinya mereka akan menghadiri acara puncak Hari Ulang Tahun (HUT) ke 54 Bengkulu. Ashanty akan dinobatkan sebagai Duta Sosial, Budaya, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Bengkulu oleh Gubernur Rohidin Mersyah.

Diagendakan juga nantinya akan melakukan pertemuan dengan IAN Curup Rejang Lebong, untuk membahas usulan nama kekeknya Prof. Dr. KH. Abdullah Siddik, SH sebagai nama pengganti IAIN Curup nantinya.

Selama berada di Bengkulu Ashaty bersama keluarga besarnya, akan mengunjungi beberapa objek wisata di Kabupaten Kepahiang.

Dilansir dari grid.ID, kakek buyut Ashanty, Edward Coles menikah dengan seorang putri keturunan mantan penguasa Pangeran Ing Alaga (nenek buyut Ashanty), dari kerajaan Silebar Bengkulu. 

"Edward Coles merupakan ayah Prof. Dr. KH Abdullah Siddik SH. Orang tua nenek buyut Ashanty menjadi gubernur terakhir Benteng Marlborough Bencoolen (Bengkulu), pada 14 Oktober 1781 hingga 28 Februari 1785," ditulis grid.ID.

Sutimah Siddik merupakan anak dari Louis de Buys berkebangsaan Belanda. Sedangkan nenek moyangnya merupakan pangeran dari Pagar Ruyung, yang memimpin masyarakat suku Gumai. (Yudi Arisandi) 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Peran 5 Tokoh Pejuang Bengkulu, Layak Dianugrahi Gelar Pahlawan Nasional

-
bengkuluado.blogspot.com- Tidak berlebihan bila Perkumpulan Kantor Bantuan Hukum Bengkulu (PKBHB) mendesak melalui surat dukungan, agar Tim Peneliti, Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD). Memberikan pertimbangan kepada pemerintah dalam meneliti dan mengkaji usulan pemberian gelar Pahlawan Nasional. Kepada 5 tokoh pejuang asal Provinsi Bengkulu.  Apa saja peran serta sumbangsih masing-masing ke 5 tokoh pejuang tersebut, dalam merebut serta mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia? Berikut ini penjelasan berdasarkan isi surat dukungan PKBHB, yang telah disampikan ke TP2GD.  Letkol Santoso, bernama lengkap Santoso Surjaatmadja semasa hidupnya pernah memimpin dan melakukan perjuangan bersenjata atau perjuangan politik di wilayah Kepahiang dan Rejang Lebong untuk mencapai, merebut, mempertahankan kemerdekaan serta mewujudkan kesatuan bangsa. "Beliau gugur pada saat penyerangan markas tentara Jepang di Kepahiang pada 23 November 1945," dilansir dari laman blog emongsoewandi.com. Baca
Baca selengkapnya

Hukum Adat Rejang, Perkuat Eksistansi Kebudayaan Rejang

-
Gambar
Tulisan ini merupakan sinopsis dari artikel yang ditulisan Emong Soewandi, dalam Orasi Kebudayaan disampaikan di Seminar Sosok Kepahlawanan Prof. Dr. Abdullah Siddik, SH, di Civitas Akademika IAIN Curup, 16 November 2022. Diberi judul ABDULLAH SIDDIK: SEMANGAT MENJAGA MARWAH TANAH REJANG. Pada Orasi Kebudayaan di sampikan Emong Soewandi, dua buku dianggab paling berwibawa dalam perjalanan Rejang yakni De Rejang karya Hazairin dan Hukum Adat Rejang Abdullah Siddik. Sayangnya, banyak orang yang menyebut-nyebut kebesaran Hazairin dengan De Rejang-nya, tanpa pernah utuh membacanya. Saat ini De Rejang lebih akrab di kalangan akademik, terutama di kalangan sarjana hukum adat, tetapi sebaliknya, kurang dikenal oleh masyarakat umum. Terbit di tahun 1936 De Rejang masih menjadi karya yang "berat", susah di fahami oleh publik umum. Karena masih berbahasa Belanda, belum pernah ada buku terjemahannya dalam bahasa Indonesia. Sudah barang tentu orang yang akan mempelajari hukum serta adat
Baca selengkapnya

Nostalgia ke SD 09 BS, Gubernur: Tanam Pohon Serahkan Kotak Sampah, Peralatan Olahraga dan 10 Unit Laptop

-
Gambar
Bersama "anak-anak" bangsa Gubernur Tanam Pohon bengkuluado.blogspot.com-  Kunjungan kerja Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah ke Kabupaten Bengkulu Selatan pada Sabtu (5/11) lalu, menyempatkan hadir dan bernostalgia di SD Negeri 09 Desa Gelumbang, Kabupaten Bengkulu Selatan.  Bersama anak-anak SD, dewan guru dan rombongan, Gubernur Bengkulu ke-10 ini, melakukan penanaman pohon serta menyerahkan bantuan kotak sampah organik dan non organik.Tidak hanya itu, Gubernur juga memberikan bantuan 10 unit laptop serta sejumlah perlengkapan olahraga. "Intinya melalui kegiatan ini saya ingin menamankan kesadaran kepada anak-anak sejak dini agar peduli terhadap lingkungan. Mengikuti perkembangan teknologi dan selalu berolahraga. Harapannya anak-anak kita dapat berprestasi bisa menjadi orang-orang yang bermanfaat dan pada masanya bisa membangun daerah ini," harapan Rohidin. Tanamkan sejak dini kepada anak untuk cinta lingkungan Rohidin berkisah, dimana dia merupakan kelahiran Desa
Baca selengkapnya